bebas

Wednesday, 18 March 2015

Densha Otoko episode 5

Hehe..lama juga nggak update lanjutan drama Jepang fenomenal tahun 2005 inii. Mari lanjutkan sinopsis yang sempat tersendat ini. Happy reading.


mana yang berharap dan mana yang kecewa
 Densha keluar dari kantor Jinkama sambil membaca email dari Aoyama dengan gembira, sebelum akhirnya dihentikan Jinkama. Ternyata Jinkama membullynya lagi, kali ini mempermainkan emailnya. Di jalan, Kaho dan seniornya mengeluh belum mendapat pacar lalu melihat Densha bersama Oikawa yang membuat mereka memaksa Aoyama untuk merencanakan Matching Party. Densha bingung dan meminta Oikawa untuk menemaninya di acara matching party. Kebetulan Oikawa bisa dan membuat Densha senang. Ternyata Oikawa tak bisa datang dan digantikan 2 teman otaku yang sudah rapi. Tentu saja Kaho dan senior kecewa berat. Mereka menumpahkan unek-unek di kamar mandi, sebaliknya dengan kedua otaku karena mereka terlihat senang.

Densha dan Aoyama pulang naik kereta. Di kereta ada beberapa perempuan yang membicarakan penguntit dan pembunuh berkeliaran. Hal ini membuat Aoyama khawatir karena merasa sering dibuntuti. Densha rupanya berniat untuk mengantar Aoyama pulang ke rumah, mungkin sebuah upaya pendekatan. Sayangnya Aoyama menolak, tapi sewaktu pintu kereta hampir tertutup, Aoyama menarik tangan Densha.  Sebenarnya Aoyama merasa khawatir telah dibuntuti maka meminta Densha untuk mengantar pulang. Betapa terkejut Densha mengetahui rumah Aoyama yang besar. Ternyata selama mereka berjalan pulang, ada seseorang yang ,mengambil foto mereka berdua.
ini kalo jaman skrg dijual di olshop kali yee

Setelah menceritakan pengalamannya, anggota forum memberikan beberapa saran mengenai kasus pembututan ini. Esoknya Densha membelikan barang-barang untuk jaga diri serta modul untuk pertahanan diri dari penguntit. Aoyama merasa terbantu, lalu Densha mengutarakan ingin mengantar Aoyama pulang mulai saat itu. Aoyama mengiyakan.
Densha mulai melakukan investigasi terhadap penguntit Aoyama. Mengejutkan ternyata tetangga depan rumah Aoyama memiliki banyak foto Aoyama. Setelah melapor ke polisi, Densha segera menelepon Aoyama, sayangnya hpnya ketinggalan di temapt Keisuke yg mengatakan bahwa Aoyama ada di kantor. Pas naik tangga untuk mencari Aoyama, Densha tabrakan dengan si penguntit dan terjadilah percakapan mengharukan di antara keduanya.


gini nih ekspresi member forum yg ngikutin cerita densha
Setelah penguntit menyerahkkan diri ke polisi, Aoyama dan Densha pulang naik kereta api. Densha menanyakan tentang keberadaan hp Aoyama. Aoyama bergumam bahwa hpnya tertinggak di tempat Keisuke. Densha terkejut mendengar nama pria disebut, Aoyama menjelaskan kalau Keisuke adalah adiknya. Saat Aoyama dan Densha berpamitan, reflek kaki Densha melangkah keluar ke arah Aoyama dengan gugup menawarkan diri untuk mengantar Aoyama pulang. Aoyama setuju lalu mereka pulang bersama, Densha sedikit terkejut saat Aoyama berlari gembira ke arahnya. ---bersambung---

Aku dan pemahamanku tentang Yoga


Sebelumnya aku tidak tahu secara detail tentang yoga, mengalaminya atau mengikuti latihannya pun tidak pernah. Oh pernah ding, sekali waktu saat ada dosen dari India datang ke jurusan. Itupun dilakukan di pagi hari dengan teknik yang menurutku sangat susah. Yaa yang ikut yoga waktu itu dosen-dosen, kami yang masih mahasiswa sepertinya kurang tertarik dan yaah bisa dibilang malas untuk sekadar bangun pagi-pagi mengikuti yoga gratis. Mungkin bagi kami pada khususnya aku, hal itu belum disadari sebagai sesuatu yang penting.
                Aku adalah seorang yang sok tau yang baru saja awal tahun 2015 ini mengenal yoga secara kasar, maksudnya aku belum memahami menyeluruh tentang yoga. Akupun mulai membaca dan mencari tahu, dalam tahap ini aku sedang belajar hal yang baru serta bagus dan bermanfaat setelah aku jalani. Iya, sekali lagi bagus dan bermanfaat.
                Yoga merupakan sebuah latihan fisik yang menggabungkan keseimbangan tubuh, jiwa dan pikiran. Ya beberapa mengkategorikan sebagai sebuah jenis olahraga, ada juga yang menyebutnya sebagai metode penyembuhan. Berbagai referensi selalu menyebutkan pengertian yoga sehingga tak perlulah aku untuk kembali mengungkapkannya. Cukup apa yang aku tahu dan kupahami saja dengan sedikit tambahan sana-sini.
                Jika dilakukan dengan benar dan diusahakan benar, yoga memiliki gerakan-gerakan yang setiap detailnya bermanfaat. Manfaat yang sering tersiar itulah yang menjadi daya tarik sebagian orang untuk mengikuti yoga. Lalu apakah setelah merasa mendapat manfaatnya kemudian berhenti? Tidak, tentunya mereka akan semakin rajin karena yoga berkaitan dengan pemahaman diri. Aku mencoba melakukannya agar bisa merasakan pengalaman beryoga. Yah memang awalnya pegel-pegel, tapi kalau berhenti akan merasa ada yang kurang. 
Yoga bagiku adalah tentang seberapa aku mengenal diri termasuk kekuatan, kelemahan dan kontrol diri. Seberapa baik tubuhku merespon keinginan dan perintahku, sudahkah sesuai dengan yang kurasakan, sudah maksimalkah gerak tubuhku atau aku terlalu banyak berpikir untuk mulai bergerak. Awalnya memang tidak terbiasa dan tubuh ini terkesan membandel terhadap perintah otakku, lalu lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan gerakannya tapi baru yang dasar. Meski terbiasa, bukan berarti aku selalu benar,  masih ada titik lemah yang harus aku cari tahu yang menjadi penyebabnya. Entah kestabilan emosi, letak tumpuan maupun arah yang harus kuikuti.
Kalau boleh mengutip kata-kata sebuah blog bahwa ada sebuah semangat yang berbunyi “The non competitive spirit of Yoga”, semangat yang menyatakan bahwa tidak ada yang lebih benar dari yang lainnya. Tiap orang hanya berusaha melakukan apa yang mereka bisa semaksimal mungkin. Tidak perlu dipaksa, lakukan sesuai hati dan kemampuan fisik yang termasuk melatih mengontrol ego. Masih mengutip sebuah blog, meski gerakan yoga hanya seperti itu tapi yang berkembang justru hubungan diri kita dengan gerakan itu dan hasil dari hubungan tersebut.