Pemain:
Jirayu Tangsrisuk - Tan
Jarinporn
Joonkiat - June
Piyathida Woramusik - Mat
(Ibunya Tan)
Genre : Romance
*cr: asianwiki
“Apakah
impian seseorang berkaitan dengan kenangan? Apakah kenangan dapat memenuhi
impian seseorang? Apakah dengan seperti itu akan bahagia?” Sepertinya
pertanyaan itulah yang ingin dijawab melalui film Timeline ini melalui tokoh
Tan, seorang pemuda yang tinggal bersama ibunya di desa dengan kenangan
ayahnya.
Film
ini diawali dengan seseorang yang log in facebook lalu membuka profilenya yang
kemudian memutar video yang ada di timeline profilenya. Dikisahkan dalam video
berdurasi 1 jam 55 menit itu, sepasang
suami istri yang menjalani hari-hari bahagia penuh rasa haru hingga akhirnya
sang suami meninggal dan istri tersebut mengasuh anaknya.
Seiring
berjalannya waktu sang anak yg bernama Tan tersebut tumbuh besar. Setiap kali
bersama, ibunya meminta Tan untuk membacakan surat untuk ayahnya. Sang, ibu memang mengalami masa sedih luar baisa
dan beruntung Tan membantunya melewati masa tersebut. Tan tumbuh menjadi anak
baik yg membantu kerepotan ibunya sebagai single parent. Mereka menjalani
hari-hari dengan bahagia. Hingga suatu sore, saat Tan remaja membacakan surat
sambil membuka facebooknya, dirinya menemukan kebosanan di rumah tersebut dan
berniat kuliah di Bangkok.
akhirnya diijinkan ke Bangkok |
Awalnya
sang ibu yang menginginkan Tan masuk fakultas pertanian di desanya merasa tidak
rela, tapi akhirnya menyetujui. Disini ditunjukkan bahwa sang ibu tidak ingin
jauh dari anak satu-satunya tapi seorang anak laki-laki memang tidak boleh
dikekang agar bisa mencari pengalaman dan kemampuannya di dunia luar.
Sebagai
seorang anak desa yang baru tiba di kota, Tan merasa kikuk dengan kebiasaan
hidup pelajar di sana yang pergi ke klub, minum-minuman dan menggunakan
facebook hanya untuk mencari kenalan dan pacaran. Ya karena selama ini dia
menggunakan facebook untuk menyimpan cerita dan mencari informasi.
dihukum karena telat MOS |
Hari
pertama MOS, Tan sudah terlambat bersama June, anak perempuan baru.
Mereka berdua dihukum dan lambat laun menjadi dekat. Sepertinya Tan lupa dengan
tujuan utamanya kuliah jurnalistik dan justru asik mengikuti klub film. Bersama
dengan June mereka berdua masuk klub film yang diketuai Mbak Oon, kakak kelas
mereka. Tan yg sangat semangat karena ngefans sama Mbak Oon, mengajak June
untuk ikut dengannya hunting lokasi film.
Mereka
semacam merajut kenangan, tapi sepertinya hanya June yang merasakannya dan
menuangkan dalam facebook berfoto profil anjing yang menjadi peliharaan mereka
berdua. Tan lebih sibuk dengan klub film dan menarik perhatian Mbak Oon. Bahkan
menyediakan rumahnya di desa untuk syuting film.
Semenjak
Tan dekat dengan Mbak Oon, sikapnya berubah terhadap ibunya. Tan menjadi sering
uring-uringan saat ditanyai dan jarang menelepon. June sepertinya juga jengah
karena Tan selelu membicarakan Mbak Oon. Sementara itu, Mbak Oon memberikan
hadiah ulangtahun berupa pena untuk melukis kartun. Tan begitu terkesan Mbak
Oon mengetahui kebutuhannya. Saat menceritakan hal ini ke June, June menangis
dan memutuskan untuk menerima beasiswa ke Jepang. Kata-kata June disini sangat
menyentuh, “Kau harus yakin dg apa yg kau sukai, butuh apa saja dalam hidupmu.
Jika tidak, kamu hanya jadi pengikut saja.”
Hanya dianggap asisten sama Mbak Oon |
Tan dan June |
Tan
menyadari bahwa Mbak Oon hanya menganggapnya sebagai asisten saja, terlebih
saat mengetahui bahwa Mbak Oon justru mengacuhkannya saat ingin memberi selamat
saat film yg mereka kerjakan mendapat penghargaan. Semenjak itu Mbak Oon tidak
menghubungi dan tidak bisa dihubungi.
Saat
pulang ke desa untuk menghadiri upacara peringatan kematian sang ayah, Tan
marah-marah ke ibunya. Dia merasa hanya sebagai pengganti ayahnya selama ini,
dan menahan perasaan dan keinginannya sendiri demi ibunya agar tidak sedih.
Dengan tegas, Tan mengatakan bahwa di
dunia ini tak ada orang yang bisa menggantikan orang lain. Bahkan dengan
kasarnya Tan menganggap ibunya menyuruhnya untuk menjaga impian ayahnya yang
sudah mati. Sepertinya Tan tidak mengengerti dengan ucapannya itu, sangat
menyakitkan .
Tan
mulai berubah lebih merawat ibunya saat sang ibu sakit. Dirinya juga menyadari
bahwa dirinya sangat dicintai oleh ibunya. Di saat itulah dirinya juga
menyadari bahwa June adalah seseorang yang sangat baik yang dia rindukan. Tan
mulai menemukan surat-surat yang ditulis ibunya yang menceritakan perasaan
selama dirinya ke Bangkok. Betapa tersentuhnya dia setelah tahu perasaan ibunya
dan pengorbanannya selama ini bukan hanya untuk menjaga impian ayahnya tapi
juga membebaskan dirinya meraih impiannya.
Bagi
ibunya, melanjutkan impian orang yg dicintaimembuatnya merasa bahwa org itu tak
pernah pergi. Tan juga ingin mengetahui keadaan June di Jepang, sedangkan June
sedang melihat laut malam seperti yang dilihatnya di pameran foto bersama Tan
sewaktu di Bangkok. Sayangnya, June tenggelam saat berusah menolong anak yang tersebur
ke laut.
saat di Jepang melihat laut malam |
Kesedihan
dirasakan keluarga, terutama Tan yang kemudian membuka friend request facebook
dengan foto profil anjingnya. Dari situlah dia membaca segala perasaan June
selama ini kepadanya. Seperti belajar memasak makanan yg disukainya berkali-kali
hingga enak tapi justru Tan makan dengan Mbak Oon, cerita bahwa pena hadiah
Mbak Oon merupakan hadiah pilihan dari June hingga nasehat June untuk Tan agar
melakukan hal yang disukai dan jangan menjadi pengikut. Semua kenyataan
perasaan dituangkan dalam timeline profil itu. Tan menyadari keinginannya dan
ingin menjaga keinginannya bersama June untuk tetap ada seperti yang dilakukan
ibunya terhadap kenangan mendiang ayahnya.
Film ini menunjukkan bahwa timeline profil facebook bukan
cuma sekedar buat kepo doang tapi ada makna lain yang bisa diambil, sebuah
ungkapan perasaan yg tak bisa diucapkan langsung serta sederet kenangan yang
tersimpan untuk selalu dikenang. Berbagai dialog positif dalam film ini menjadi
poin plus yang menambah keharuan. Film ini menghubungkan kenangan dan impian
menjadi sesuatu yang membahagiakan untuk dijalani. Kenangan tidak harus dilalui
dengan kesedihan, demikianpun dengan impian yang tidak harus dijadikan beban,
karena keduanya dijalani dengan penuh rasa cinta dan bahagia.
No comments:
Post a Comment