bebas

Thursday, 18 August 2022

Review: Emergency Declaration

Aktivitas manusia setelah dihantam pandemi selama 2 tahun lebih, sudah berangsur-angsur kembali seperti semula meski memang tetap harus pakai masker dan ikuti protokol kesehatan. Termasuk kegiatan nonton di bioskop yaa, saat ini sudah dibuka dan mulai ramai, ditambah banyaknya film2 yg rilis. Kali ini film bioskop yg pertama kutonton sejak vakum 2019 adalah Emergency Declaration. Film yg berlatar belakang dunia penerbangan ini jika dilihat dari trailernya cukup menjanjikan ketegangan untuk ditonton. Selain itu juga meraih penghargaan di festival Film Cannes dan didukung banyak aktor keren yg sering kita liat di drama Korea. 


Rilis: 16 Agustus 2022 (di Indonesia) 

Durasi: 157 menit

Waktu nonton: 18 Agustus 2022


Diawali dengan kesibukan di bandara Incheon, seorang pria bersikap aneh saat ditanya tujuan penerbangan. Kemudian tidak sengaja seorang anak kecil melihat pria tersebut di toilet sedang membersihkan luka. Mengetahui ada yg melihat, pria itu membuntuti si anak dan ayahnya lalu akhirnya memutuskan untuk ikut tujuan penerbangan mereka. 


Di toilet pesawat si pria yg diketahui sebagai ilmuwan bernama Ryu Jin Seok seperti sedang menabur bubuk. Tak lama ada bapak2 yg masuk ke toilet tersebut sambil mengeluhkan toilet yg berdebu. 

Di Korea, seorang detektif menerima laporan akan ada pembajakan pesawat oleh teroris. Saat menelusuri rumah terduga teroris, mereka menemukan mayat dan beberapa kaset video penelitian. 

Singkat cerita, detektif beserta bu mentri mengunjungi bandara utk komunikasi dengan pesawat SK 501( lupa2 inget pesawatnya). Benar saja sudah ada 1org meninggal dikuti oleh sang teroris. Kepanikan melanda penumpang pesawat apalagi di pesawat bisa konek wifi sehingga mereka bisa tau berita bahwa ada teroris dan virus yg menyebar di pesawat (keren juga ya ada wifi, Indonesia ada g sih? Nyalain HP aja takut ganggu penerbangan). 

Pilot yg sedang di kokpit ternyata sudah meninggal karena terpapar virus sehingga pesawat menukik ke bawah. Untungnya ada satu penumpang yg mantan pilot yg susah payah bisa nyampe ke kokpit buat ambil alih setir. 

Karena kondisi dalam pesawat sudah mengkhawatirkan, pilot menginfokan emergency declaration ke bandara terdekat. Sayangnya karena negara tsb takut terkena wabah dari pesawat jadinya menolak pendaratan darurat. 

Setelah dipastikan ada antivirusnya, pesawat sekali lagi melakukan emergency declaration ke negara lain, sayang negara tsb menolak karena tidak ingin warganya terpapar (ya iya sih tiap negara pasti pengennya melindungi warganya). 

Nah disini terjadi pergulatan emosi dari penumpang pesawat, keluarga penumpang, dan pemerintah. Ketegangan masih berlanjut dan pastinya keputusan terbaiklah yg dipilih. 

Film mengajak kita melihat setiap sisi manusia sekaligus kebijakan dan pertimbangan yg diambil untuk mengatasinya. Selain itu momen menegangkan di pesawat juga ikut dirasakan oleh penonton menjadi salah satu hal yg menarik. Yuk segera ditonton aja kalau yang belum nonton, rekomen soalnya. 



No comments:

Post a Comment