bebas

Friday, 19 June 2015

Rejeki Anak So Sweet (KFC Time)

Sebenernya udah beberapa hari ini berencana ke kfc karena mau nukerin lucky chance line. Aku udah off dari line hampir 3 tahun, terus beberapa waktu lalu karena memori hp udab bisalah buat diinstalin aplikasi ini ya udah deh langsung kalap main. Betapa beruntungnya aku bisa dapet 2 lucky chance seminggu (mgkn karena dikit2 pegang hp kali ya), padahal dulu jamannya dapet boneka line, aku gak pernah dapet).


Lucky chance line edisi alfamart
Lucky chance line edisi KFC

Hampir aja rencana ke kfc batal karena ada urusan sebentar, tapi pada akhirnya aku emang ditakdirkan ke kfcnya pas makan siang. Badalaah padat banget ini, ya mungkin hari Minggu kali ya. Terus aku pesen super besar1, super besar 2 dan sundae float. Ternyata pembelian super besar sampai jam 4 sore dapet free puding yg harganya goceng, waaaw. Pas mau nuker lucky chance kan aku pilih sup ayam, eh kata mbaknya g ada terus ditanyain ke masnya dan ternyata udah ada. Asiknyaa. Untuk minumnya, aku pilih pepsi dan ibuku pilih air putih aja.


Menu yg dipesan beserta freenya

Aku milih tempat yg di luar karena yang di dalem udah penuh dan kayaknya ada acara ultah anak2 jg sih. Di luar yg masih kesentor AC (ah bahasanya), aku dan ibu pilih yang deket tembok dengan 4 kursi. Di sebelah kami ada kelompok kkn yang lagi membahas program kerja. Duh berasa nostalgia 2 tahun yang lalu.

Lagi seru2nya mengupas crispy ayam dan mencocol dengan saus tapi belum sempat memasukan ke dalam mulut, ibuku bilang,
"lho kui kan sing x factor kae."

Aku noleh dan melihat 4 pemuda yang aura kebintangannya terasa, sepertinya sedang kebingungan cari tempat duduk.

"apa sih? Masak sih?" aku masih melihat mereka sambil berpikir kalau2 ini Nu Dimension, kan kalau 4 orang x factor identik ke grup itu. Tapi kok bukan ya, apa mataku minus banget.

"hoo kui lho sing x factor." ibuku meyakinkan tapi g tau namanya.
Akhirnya keempatnya berjalan berurutan menuju pantry yang sambungannya ke meja pesanan. Nah waktu mereka jalan kan ngelewatin mejaku, satu-satu kuperhatiin tuh.


Mika pas ala2 karyawan kfc langsung pada ngrubutin dia deh


Taraa...jackpot! Ada mikha angelo! Baru sadar bahwa...itu the overtunes! (aduh sumpah aku gumunan banget tapi masih belum yakin). Lalu kehebohan lain datang dari meja anak2 kkn yg bilang ke temen2nya saat keempat pemuda itu berlalu, "mas minta foto dong..hahaha"


Langsung deh kembali ke wujud semula sebagai sasaran foto bareng

Jadi bener itu tadi the overtunes? Ibuku segera menyuruhku foto. Tapi aku enggan sih, maluuk sama umurlah. Begitu mendengar teriakan dari meja pesanan, naluri fangirlku gak bisa mengelak bahwa aku harus melakukan paparazi. Mengendap2 aku menuju meja pesanan yg penuh dengan remaja dan gadget di atas kepala (maksudnya hp yg diangkat buat memfoto mika).

Sosok mika sedang memandang ke arah fans menantikan pesanan customer ala-ala pegawai kfc. Terus sibuk foto sama karyawan kfc. Di saat seperti itulah hapeku ikut kuangkat lalu memaksimalkan zoom dan kunci wajah artisnya hahaha.
Baliklah aku untuk melanjutkan makan yg tertunda karena tujuanku ke situ ya makaaan. Selain mau nuker lucky chance, aku juga kepengin makan ayam yg kayak di drama Let's Eat sih. Yah kalau gitu mah nyoba bonchon dulu aja, tapi udah diniatin ke kfc sih.


Yang lain antri, aku tinggal noleh aja.

Anak2 kkn udah pergi dan aku udah tinggal makan puding dan eskrim aja dong huhuhu, tiba2 ada beberapa orang beberes meja yang dari mejaku tuh arah jam 5 pas. Ternyata the overtunes mengadakan sesi tanda tangan dan foto (huaaa di belakangku persis cm jarak 10 langkah). Panitia udah mewanti2 remaja untuk antri berbaris dari arahku. Aku makan pudingnya sambil noleh2 liatin fansigningnya the overtunes, udah gak fokus ke makanan begitupun beberapa orang di sekitarku ikut tersita perhatiannya sebentar. Lalu aku pun meninggalkan meja berlari menuju antrian sebelum akhirnya mengerem langkah karena aku enggak beli cdnya the overtunes (maluuk..maluuk bgt).

Akhirnya aku hanya (g boleh bilang hanya deh, spotku itu strategis bgt kok) memfoto dari mejaku dan selfie utk membuktikan keabsahan ceritaku (penganut no pict = hoax). Ohya ngomong yang kupesan hari ini sebenernya yang selalu aku pesan kalau makan sama ibu yg berupa nasi, ayam dan eskrim 1. Beruntungnya hari ini ya haha rejeki anak so...sweet kali ya. Ternyata jadwal kunjungan ke situ harusnya jam 14.30 dan entah kenapa bisa datengnya jam 12.30. Yaah lumayan lah ikut hebring. Beneran deh suasananya tuh kyaa..kyaa hampir histeris gitu. Ini pertama kali liat event fansigning secara nyata dan dekat hahaha. Aku kurang gaul sih anaknya. Terus lagunya the overtunes terngiang-ngiang dong sepanjang perjalanan pulang. Aku g sampe selesai liatnya karena keburu pulang, tauk deh mereka nyanyi atau enggak. Jadi, itu pengalaman kulinerku yg extraordinary fantastic ya. Sampai jumpa selanjutnya.
(Minggu. 14 Juni 2015, 12.15 kfc ugm)


Stars for Certain Planet (chapter 2)

Dua Putri dan Martabak Hao Hao

Sederhana yang membahagiakan

Sore itu selepas jam 15.00 nampaknya matahari masih melepaskan hawa panasnya yang memberi efek kelelahan dan kemalasan pada diri ini. Sejak awal sudah ada niatan janjian sama temen, hampir aku batalkan tapi kuurungkan karena sudah janjian (hari gini kalau g janjian mah susah ketemunya). Menyusuri panas dan padatnya jalan Kaliurang, aku menepikan motor menghampiri teman untuk mari bernostalgia dan sharing sesuatu apalah.

Makan menjadi tujuan kami, sayangnya seperti kebiasaan sebelumnya yang terjadi adalah kesulitan menentukan tempat makan. Sebetulnya simpel karena kami gak rempong kalau makan, tapi sebentar dulu laah pikir-pikir juga kali.
Memutuskan untuk ke arah selatan adalah hal yang tidak salah sekalipun harus menyeberang, tapi permasalahannya adalah kami menyeberang dengan motor sehingga  harus lebih hati-hati.

Oke, sepertinya bus Transjogja adalah kendaraan terakhir dari arah berlawanan dan kebetulan berhenti  di perhentian yang jaraknya 10 langkah dari kami. Body aduhai si bus membuat saya harus mendorong maju si motor dan mengintip waspada jika ada kendaraan yang melintas sebelum kami menyeberang. Keraguan yang mengiringi caraku mengendarai motor disambut dengan serbuan pasukan kuda atau bebek besi di belakang bus Transjogja tadi.

Memutuskan mundur adalah langkah yang bisa kupikirkan saat itu meski akhirnya kuakui itu menjadi sebuah peristiwa konyol. Kenapa bisa konyol? Sebetulnya aku malu untuk mengingatnya tapi kupikir-pikir lagi kalau itu bukanlah sebuah aib yang akan menimbulkan trauma makanya kuceritakan saja.

Oke sulit untuk merekonstruksi polah tingkahku saat sudah maju lalu mundur sebab tidak akan bisa seperti Syahrini yang bisa cantik meski maju mundur, aku malah maju bahaya dan mundur konyol.
Kita tahu bahwa motor memiliki gas dan rem serta stang yang penting untuk menentukan arah (eh kayak nama album sebuah band yaa). Nah itu dia yang tidak aku maksimalkan, di saat dalam posisi maju dan melihat serbuan bebek besi (bebek aja deh, kalau kuda tuh keliatan keren soalnya, kan mereka ceritanya mau menyerang aku), aku memundurkan diri sepaket dengan motor dan teman yang kuboncengin, sebut namanya Dian. Aman dan tinggal menunggu pasukan itu lewat baru deh bisa menyeberang.

Kekonyolan terjadi saat aku menunggu habisnya kendaraan yang lewat. Aku sepertinya sedang amnesia sesaat dan melupakan keberadaan si bohay yang menatap tajam ke arahku sejak berhenti tadi. Silau lampu beriringan dengan klakson yang tegas mengisyaratkan untuk menjauh dari pandangannya. Aku tersadar, gugup dan sedikit panik memundurkan diri dengan KAKI. Helloow (harus pake w biar waow) memundurkan motor beserta muatannya dengan KAKI adalah konyol karena terlihat seperti seseorang yang kepayahan tapi candid, aduh gimana menjelaskannya yaa. Bahkan aku hampir kehilangan keseimbangan karena menahan ketawa, Oh My God, bisa dibayangkan betapa malunya kaan (enggak sih karena dalam hati aku malah geli sejadi-jadinya).

Lupakan yang tadi karena kami yang berjalan perlahan menyusuri jalan, berhasil menemukan rumah makan Dua Putri, cocok karena kita sedang berdua dan kita perempuan. Sebenernya bukan itu sih alasannya tapi karena feel mengatakan ini nih tempat makan yang harus didatengin, maka mendaratlah kita di situ. Rumah makan yang sederhana dengan tempat duduk berwarna hijau dan orange itu bernama Dua Putri.
Menyenangkan, kita diberi dua buku menu dan itu memudahkan kita untuk memilih pesanan yang disuka. Kalau biasanya kan harus berbagi buku menu sampai memiring2kan kepala untuk liat atau sampai sabar membolak-balik bergantian saking galaunya.
Kita sudah cukup bijak dan memikirkan masak-masak yang akan dipesan, kebetulan ada harga dan juga keterangan porsinya.

Berikut pesanan kami: Fuyung hai, Ayam bakar manis, Jamur crispy porsi reguler, cumi porsi kecil dan dua gelas jus strawberry.


Fuyunghai


Pertama-tama fuyung hai dulu yang datang. Sama seperti fuyunghai pada umumnya aku beli sih, campuran sayur dan telur disiram kuah asam manis dan diberi acar segar di atasnya. Kelamaan ngobrol eh curhat malah kuahnya keburu meresap di fuyunghainya, tapi tak apa tetep nikmat disantap kok. Ohya kita pesen nasi juga dan menurutku porsinya banyak lho tapi baguslah memuaskan pelanggan. 


Cumi goreng tapi digimanain dulu

Menu selanjutnya yang datang adalah cumi porsi kecil. Aku lupa nama masakannya sih pokoknya cumi bumbu apa gitu. Cuminya digoreng pake telur tapi ada campurannya kayaknya karena meski gak langsung dimakan tetep ada sensanyi krenyesnya padahal gak ada crispynya. Sekilas bentuknya kayak perkedel sih karena bulat coklat dan ada daun bawangnya. Teksturnya gak nguwatin banget untuk dicicip. Rasanya..voila! enak meeen. Porsi kecilnya aja kita dapet 6 biji cuma ada yang kecil juga cuminya tapi tetep memuaskan kok untuk coba2, kan takutnya entar bukan selera kita terus gak abis kan sayang juga. Recomended dan besok kalau mau makan lagi mending pesen yang reguler porsinya, nyoba varian lain juga boleh.


Jamur crispy yang cocok dicemal cemil
Kecil sih tapi rela dibagi2 kok

Pesananku yang paling ingin kusantap datang dengan tampilan tak mengecewakan. Jamur crispy porsi reguler, banyak ternyata loh ampe tumpe-tumpe (ah apaan sih). Tapi emang iya deh keliatan banyak bertumpuk-tumpuk gitu, crispy krenyes pula. Jamurnya juga lembut dan enggak liat, pinter banget sih masaknya. Crispynya meski aku makannya lama, enggak jadi keras ataupun lemes. Duh semakin ngefans sama jamur crispy nih dan ini top banget.

Lalu ayam bakar manis yang sebenernya aku lupa nama menunya gaes, tapi recomended juga karena manisnya pas. Meskipun tampilannya kecil, dagingnya banyak dan empuk begitupun dengan tulangnya yang bisa disesep-sesep bahkan dimakan. Bumbunya itu lho meresapnya sampai tulang belulang. Efek sedikit gosong di bagian kulit, bagiku merupakan nilai estetika yang mengundang selera karena di sekeliling dagingnya berwarna coklat dengan kilau bumbu yang bercampur minyak. Tampilannya  benar-benar mengkhawatirkan laju air liur, takutnya tak terkendali dan menetes keluar ahahaha.


Ketauan itu yg haus bgt sapa

Yuk kita cobain jus strawberrynya. Tampilannya plain seperti cuma buah strawberry dikasih air, gula lalu dijus. Iya sih kenyataannya memang gitu tapi mau berharap tampilan seperti apa sih kalau pesen jus. Kekecewaan itu tak serta merta memupus penasaranku terhadap citarasa jus ini. Terbukti bahwa rasanya ternyata enak untuk pelepas dahaga. Menyegarkan, manis, dan berwarna cerah, sungguh kombinasi yang membahagiakan bukan?


Bisa bedain kan toppingnya
E buset, masnya pemain ac milan

Itulah pesanan kami yang dilahap penuh syukur dan sukacita. Sebelum pulang, kami mampir ke minimarket yang ada di perempatan Kaliurang. Ternyata disitu ada yang jual martabak. Sebenernya gak ada kepikiran untuk bawa oleh2 sih, cuma Dian yang ngasih tau aja terus kebetulan ada diskon 10.000 untuk pelajar mahasiswa. Martabak manis itu bernama martabak Hao-hao. Harganya lebih mahal dari maartabak manis yang lain karena toppingnya yang istimewa macam kraft, ceres, silverqueen, toblerone, skippy, nutella, ovomaltin dan Ritterspot.

Martabaknya juga diklasifikasikan menjadi B, K dan TK: Besar, Kecil dan Tergantung Kebutuhan bukan ding yang bener tuh Tipis Kering. Aku memilih Martabak Hao-hao  4 rasa, sebenernya ada juga yang 6 rasa tapi lebih mahal sih. Toppingnya bebas danaku memilih silverqueen, kraft, nutella dan ovomaltin.
Aku sarankan untuk makan martabak manis ini selagi hangat supaya bisa merasakan dan membedakan teksturnya meski topping sama-sama coklat. Kalau udah kelamaan dan lumer ya sudahlah pasrah aja mau makan yang mana aja rasanya sama aja coklat. Sekedar ngasih tau nih harganya Rp 50.000 sudah dipotong kartu pelajar Dian ahahaha. Thanks Dian.

Perjalanan kuliner hari itu eh hari apa ya lupa oh tanggal 3 Juni 2015 selesai sudah. Tapi ada side story nih sebagai penutup. Ternyata sewaktu sedang makan di Dua Putri, hpku bergetar ada wasap muncul dari temanku Winda. Winda memaparkan dengan lancar kejadian konyol sewaktu aku menyeberang tapi gak jadi sampai diklakson garang sama bus. Kok bisa tau sih dia??? Usut punya usut sia ada di dalem bis itu coba ahahaha, mampus  loe sisch...maluuk mah maluuk aja.

Note:
Thakiees buat Dian yg supporting, listening, caring (udah kayak produk jasa apa sih). Cerita ini juga dipersembahkan untuk Winda yang menceritakan kekonyolanku menjadi sesuatu yang membahagiakan bagiku hihihi. Tak lupa untuk semua yang senantiasa membaca blog gajeku selama ini serta yang aku spammin postingan dari blogku. Kalau gengges hapus aja yaah..ehehe.


Kalo makan emang selagi hangat biar jelas toppingnya


Saturday, 13 June 2015

Stars for Certain Planet (mini seri)

Cast:
Ra/ rachel
Manager On
Edward (sekilas dulu)
Atasan (sebentar aja)
Author: sisch_

Bertemu RAchel

Suatu hari di sebuah kantor managemen artis.

"haduh, bagaimana ini manager on pertanggung jawabanmu?"
"maaf pak, saya juga tidak tahu kalau akan seperti ini jadinya."
"tapi ini kesalahanmu yang kesekian. Kamu bisa jadi manager artis atau tidak?"
"bisa pak, sebelum idol grup ini kan saya menangani 1 artis, mungkin karena idol grup jumlahnya banyak jadi saya kerepotan."
"dari awal kan saya sdh bilang, jangan jadi manager idol grup tapi kamu bersikeras sampai menangis meraung2. Sekarang bagaimana coba?"

Manager On terdiam teringat betapa inginnya dulu menjadi manager pinklady, idol grup yang cantik2 dengan harapan nantinya dia bisa meniru resep kecantikan mereka. Sayangnya karena sibuk memikirkan hal tersebut disertai jadwal yg padat, manager on tidak menyadari bahwa ada masalah di antara mereka.

Masalah tersebut menjadi besar tatkala satu member mengundurkan diri dan manager on tak bisa mencegahnya. Kini belum genap satu bulan, sudah ada satu member lagi yang mengundurkan diri.

"saya terkesan dg usaha keras anda utk mjd manager artis tapi kalau masalah ini tidak diatasi segera maka akan berpengaruh dg kegiatan artis selanjutnya."
"hmm tolong saya dicarikan teman utk membantu memanageri ini pak"
"dia pikir dia siapa, masak saya yg atasannya disuruh mencarikan." batin atasan.
"sementara kamu akan saya off kan dari managemen." putus atasan.
"huaaa....saya dipecat pak?"
"tidak, cuma kamu saya istirahatkan dulu. Nanti kalau ada artis baru, saya hubungi lagi."
"gaji saya bagaimana?"
"yaa..kamu tidak terima gaji."

Lemas lutut manager on. Sudah tak bisa lagi wara-wiri di knator manajemnen sekedar melihat artis2 rupawan. Terlebih lagi kini dia tak berpenghasilan. Mau makan apa nanti malam, besok dan lusa. Sudah waktunya isi ulang snack, belanja bulanan dan membayar cicilan smartphonenya. Padahal uang bulan ini sudah habis utk ke salon bersama idol grup yg dimanagerinya.
Manager on berjalan pulang. Di tengah jalan, ia melihat layar iklan menayangkan artis multitalenta edward kelleus sudah bergabung dengan kantor managemennya.

"yaah di saat aku sudah tak kerja di sana malah Edward bergabung. Kalau dari kemarin gabungnya kan aku bisa mengajukan diri jd managernya. Bayarannya mahal, kegiatannya banyak dan fansnya loyal. Lumayan kan kalau aku dapat hibahan hadiah kekeke." manager On membayangkan.

Tak jauh disitu ada seorang gadis yang menempel di kaca etalase toko elektronik. Semula manager on acuh tapi lama kelamaan gadis itu mengelus2 kaca mupeng. Manager on berjalan mendekat sedikit berjinjit ala-ala detektif.
"aaah tampan sekali. Mungkinkah kau pangeranku? Pangeran Osbicus yang kucari-cari." gadis itu melanjutkan mengelap.
"mbak gak papa kan?" manager on tanya.
Gadis itu menoleh memandang sinis orang yg mengganggunya. Manager on terkejut dengan wajah gadis yang eksotis dan penuh ekspresi itu.
Manager on menoleh kanan kiri utk memastikan bahwa orang di depannya ini tidak sedang syuting drama.

"apa sih situ ganggu aja. Tuh kan pangeranku ilang."
"mbak fansnya edward kelleus?" tanya manager on
"siapa itu?"
"iya yg di tv tadi namanya edward mbk."
"oooh.. Apa?! Kok kamu bisa tau namanya?"
"ya iyalah dia kan artis."
"aku mau ketemu dengan dia. Kamu bisa membantuku?" gadis itu tiba-tiba bersimpuh dan memeluk kaki manager on sembari mengedip memelas.

Manager on bingung karena orang asing di depannya bertingkah seperti itu. Sekarang kan dirinya jg bukan karyawan lagi. Aha tapi kan hanya sementara. Manager on berniat membuat gadis di depannya menjadi artis. Itu sebuah solusi bagi mereka berdua. Manager on bisa mendapat pekerjaannya lagi dan gadis itu bisa bertemu edward.

"hmm mari mbak kita ngobrol sebentar."
"ngobrol dimana? Di kafe itu saja."
"ah saya tak punya banyak uang, mari ke warung angkringan situ."
Gadis itu menurut saja meski kesal karena tak dituruti kemauannya.
"pertama2 perkenalkan nama saya manager on. Panggil saja seperti itu. Nama anda siapa?"
"saya Ra."
"ra? Hanya itu?"
"iya kenapa? Suka2 saya dong."
"tempat tinggalmu?"
"aku bukan berasal dari sini. Aku merantau."
"hmm kuliah di sini?"
"tidak. Aku hanya tersesat saat mencari pangeran osbicus."
"siapa itu?"
"kenapa kamu tanya terus sih. Giliranku yg tanya. Namamu sebenarnya siapa?"
"aku sdh biilang panggil saja manager on."
"kenapa begitu?"
"saat aku masih di managemen artis, aku dikenal sebagai rookie yg tangguh. Aku disebut on fire, on duty, on the way, dan berusaha on time. Begitulah singkat ceritanya."
"oh.."
"akhirnya mbk paham juga."
"bukan, aku hanya malas dengar ceritamu."
Manager on jadi kesal juga. Dengan suara cempreng, dia memesan es jeruk dan mengambil mendoan hangat di depannya.
"disini tinggal dimana mbk? Maksud saya biar mudah menghubungi dan kerja sama."
"saya tidak pny tempat tinggal bahkan hp saja tidak ada."
"memprihatinkan"
"...-.-"
"baiklah, mbak bisa tinggal di rumah saya. Saya berniat menjadikan mbk sebagai artis."
"artis? Seperti pangeran osbicus?"
"yah terserahlah osbicus, octopus, halte bus. Whatever."
"mbaak! Nggak sopan sekali sih"Ra mencak-mencak.
"iya saya minta maaf. Oh ya pertama2 kita harus menentukan nama panggung dulu nih. Kan gak mungkin cuma Ra aja."
"terserahlah mbak." gadis itu menyahut sate telur puyuh lalu lahap dimakannya. Manager on menatap sedih.
"duh mbak, sate telur puyuh itu mahal sih."
"so? Aku bawa kartu debet kok."
Manager on heran, gak punya hp atau tempat tinggal kok bisa pny kartu debet. Lebih heran lagi, mana mungkin angkringan dibayar pake kartu debet. Emang angkringan punya mesin edc.
"baiklah sudah kuputuskan. Nama panggungmu Rachel!"
"Rachel?"
"iya kalau di disney, itu nama gadis yang ada tokoh pangerannya juga. Udah mbak, percaya aja."
"oke kalau gitu. Fix yaa. Sini aku bayar semua makananmu."
"makasih ya. Maaas borong semua."
Manager on kalap tapi tersadar kalau angkringan g punya mesin edc. Ah sudahlah biar Rachel tarik uang dulu.
"atmnya masih jauh sih. Kamu gpp tarik uang?"
"temenin ya. Aku takut tersesat."
Keduanya pergi dengan menitip borongan mereka pada mas angkringan.

To be continued
*note:
This story is fiction. If you find the same character, story or anything, it must be accidentally. I don't mean to copy or something like that, just inspired from some drama.
Special dedicated to my friend ony and ira. If both of you want to participate continue this story, i'm really happy.


Friday, 12 June 2015

Museum dan Geliat Eksistensinya


Museum merupakan tempat penyimpanan benda-benda bersejarah dan menjadi pusat informasi sejarah. Perkembangan suatu tempat, perubahan peralatan dan peranan dari beberapa tokoh bisa diketahui melalui adanya museum. Museum membantu kita melihat sebuah kebudayaan terbentuk, membuat decak kagum dengan benda-benda di masa lalu yang tak pernah dibayangkan,  serta mengajak kita untuk menjelajah peradaban masa lalu.  Namun, museum tak melulu tentang sejarah dan koleksinya tapi juga tentang penataan ruangan, karyawan, serta pemasarannya. Atmosfer setiap museum akan berbeda tergantung dari keadaan sekitarnya.

Minat untuk ke museum dianggap rendah bagi sebagian orang. Ada anggapan bahwa museum itu membosankan. Ya, memang di museum kita akan melihat benda yang seperti itu terus dan penjelasan yang sama. Tapi bukankah saat berkunjung ke tempat lain seperti warung makan, kita akan menemui hal yang sama yaitu penjual dan deretan makanan. Perbedaannya adalah pada kebutuhan. Pergi ke warung makan saat kita lapar, sedangkan pergi ke museum saat ada tugas sekolah atau study tour agar tugas terpenuhi dan mendapatkan nilai. Selain kebutuhan, pergi  ke museum membutuhkan niatan dari seseorang tersebut. Niat akan muncul saat seseorang merasa tertarik serta penasaran.

Saat ini, di tengah sarana hiburan yang lebih beragam, museum sedang berjuang memperlihatkan eksistensinya. Upaya pemerintah dan pihak museum untuk meningkatkan jumlah pengunjung patut diapresiasi. Terlebih saya kemarin mendapat voucher gratis masuk museum yang merupakan bentuk peringatan hari museum sedunia. Sebelumnya juga ada beberapa acara kesenian serta lomba di museum-museum. Namun sayang, tidak banyak masyarakat yang tahu keberadaan museum-museum di Jogja. Bolehlah saya sebagai awam memberikan sumbangsih pemikiran agar museum tetap dikunjungi dan dikenal.

Pertama, menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dari TK hingga kuliah. Melalui kerjasama tersebut dapat diagendakan kunjungan wajib museum bagi setiap kelas maupun jurusan. Dijamin pengunjung museum akan lebih banyak serta terkoordinasi serta semua pelajar dapat mengetahui museum di Yogyakarta.

Kedua, mengoptimalkan pemasaran melalui iklan di papan iklan yang menjamur. Jangan biarkan papan iklan didominasi oleh produk komersil. Pilihlah desain yang tepat menggambarkan museum secara menarik serta spot yang memungkinkan banyak perhatian seperti lampu merah untuk memajangnya.

Ketiga, merangkul sineas maupun pihak televisi untuk membuat film maupun acara di museum. Film yang dimaksud bisa berupa dokumenter maupun drama yang menonjolkan museum.  Jika didukung dengan penulisan skenario yang tepat dan pemilihan pemain yang menarik, saya rasa bisa mengangkat popularitas museum. Begitu pula dengan acara yang akan dibuat di museum harus sekreatif mungkin mengulik museum untuk disampaikan pada masyarakat.

Pergi ke museum membuat kita kaya akan pengetahuan dan pengalaman akan masa lampau. Terkadang kita sudah skeptis saat mendengar museum karena identik dengan kuno dan membosankan, tapi cobalah kita lihat dulu dan pikir dari sisi yang lain. Masih banyak hal menarik dari museum yang bisa kita dapatkan melalui berbagai acara yang diselenggarakan, promo yang diadakan dan mungkin ajakan teman untuk jalan-jalan yang mengedukasi. Karena saya yakin masih banyak di antara kita yang belum tahu berapa banyak dan apa saja museum di kota ini dan ingin mengetahuinya. Semoga semakin banyak yang memahami pentingnya museum dan mengetahui keberadaannya. Museum bukan hanya untuk dikunjungi tapi bisa digunakan (sesuai kapasitasnya), dijaga dan diingat sejarahnya.


Wednesday, 3 June 2015

Jobseeker, Kuliner dan Reuni Ala-ala

Hari Minggu tepatnya akhir bulan Mei menjadi hari yg ditunggu oleh para jobseeker. Pasalnya, ada jobfair yg diadakan tahunan rutin oleh suatu pengelola jobfair. Sabtu kemarin, saya yang juga jobseeker sayangnya tak sempat memantau, hingga memutuskan meluangkan waktu istirahat yaitu hari Minggu utk ke Graha Sabha.
Janjian dengan tiga teman di perpus pusat utk sekedar saling curhat dan reuni ala2.

Lanjut kita masuk ke lautan manusia dengan booth perusahaan bak umpan bagi ikan2. Kita yang tahun lalu pernah mengikuti hal semacam ini mendadak amnesia dg regulasinya, kemana manusia macam kita yg sudah member harus masuk, sebab utk member dan non member dibedakan.

Kita memutuskan utk melihat perusahaan di lt 2 sebab sejak dulu perusahaan di lt 2 merupakan sponsor besar. Dekorasinya lebih waow dibanding yg lainnya. Betapa terkejutnya, booth yg tersedia tidak sebanyak tahun lalu. Jobseeker tidak se umpek2an tahun lalu. Saya memutuskan utk memasukan cv 2 saja itupun yg ada souvenirnya.


Ini nih adipati dolken (koran-jakarta.com)

Salah satu booth yg menarik perhatian kami ada di sebelah timur. Perusahaan produk kosmetik dan wewangian pria dan wanita tersebut memajang gambar Adipati Dolken. Memang kami memasukkan cv lalu mendapat souvenir,sayang souvenir itu bukanlah Adipati Dolken kekeke. Iya sepanjang hari itu, Adipati Dolken tak mau lepas dari topik pembicaraan kami.

Perusahaan yg kami incar gratisannya pun tak se waow tahun kemarin. Kali ini mereka hanya memberi 2 macam produk. Tapi tak apa, karena ada notes sama semacam majalah.

Kami turun ke lt 1 dengan harapan ada banyak perusahaan yg bisa kami masuki cv. Senangnya saat bisa bertemu dg teman yg sudah sukses jadi HRD online shop besar. Mungkin karena terbawa rasa haru dan bahagia maka kami spontan berfoto dan ngobrol, padahal masih ada jobseeker yg mau bertanya2 ke teman kami itu.

Saya memilih utk memasukan lowongan ke bank. Apapun terserah tapi saya tetap optimis. Saya pernah diberitahu untuk bekerja di tempat oke agar jodohnya pun oke. Saya berasumsi bahwa bank adalah satu satu perusahaan yang oke. Saya juga ingin bermimpi tinggi agar saya punya usaha untuk meraihnya. Selama ini saya hanya puas dg yang ada dan pasrah tidak optimis. Saya ingin meningkatkan kualitas diri, ketegasan dan inner outer beauty.

Ada yg berbeda dan mencolok dengan antrian panjangnya. Iya, kemenkeu membuka stand. Tapi bisa lewat online juga kok hehehe. Katanya sih dapet tempat minum.


Kami lapar, lelah dan ingin curhat. Di tengah kebingungan menentukan tempat makan yg low cost karena berkaitan dg akhir bulan, muncullah foodcourt kampus sebagai pilihannya.

Sesampainya disana, kami bingung menentukan menu. Saya sih termasuk yg bingung juga. Tapi keputusan saya bulat untuk mencoba tahu gimbal dan sup buah. Sedangkan yg lain seperti Roya dan Agnis memilih mie ayam dengn sup buah dan jeruk hangat. Winda memilih sup buah dan soto.

Kami menunggu pesanan sambil curhat dan nostalgia, semacam reuni ala2. Kami bermimpi utk sukses, kami menceritakan kabar, mencari tahu kabar teman lain dan saling menguatkan.


Tahu gimbal foodcourt

Pesanan datang. Tentunya tahu gimbal pesananku yg pertama. Makanan dengan sambal kacang ini hampir sama dg lotek seperti ada kupat, bakwan di bagian bawah lalu ditambah irisan kubis dan taburan bawang goreng renyah. Ternyata di bagian paling dasar sudah ada kuah kacang (ralat bukan sambel kacang). Kuaduk-aduk lalu ketemulah udang kecil yg menambh sedapnya tahu gimbal itu. Oh ya ada jeruk nipisnya lho agar makanan ini terasa segar. Harganya Rp9000.


Sup buah pesananku, yg blkng di blur ya kekeke
Ini dia kombinasi super kenyang

Pesanan yg selalu ada setiap ke foodcourt adalah sup buah. Sup buah tanpa buah nanas kalau aku. Winda dan Roya sih lengkap hanya saja es serut sup buah Roya tidak setinggi kami. Harganya sama Rp 6000.


Mie ayam pangsit
Bandingkan ketinggian es serutnya dg punyaku

Pesanan Roya dan Agnis sama, yaitu mie ayam pangsit. Tekstur mienya menyenangkan, tipis kecil lembut dan tidak mengembang. Rasanya juga pas. Pangsitnya jg besar dan crispy kelihatannya, cocok disandingkan dengan mie yg lembut. Winda dengan soto porsi yg cukup banyak tetap terlihat enak dengan tampilan soto yg menggugah selera.

Kami disitu jam 1 hingga jam 3. Terasa menyenangkan bisa berkumpul. Sayang waktu kami nanti pasti akan berkurang seiring dg kesibukan masa depan. Semova kami bisa berkumpul lagi dengan formasi yg lebih lengkap.